Perjalanan dimulai dari Semarang hari Rabu tanggal 13 April 2016 pukul 19.30 WIB menggunakan maskapai penerbangan Lion Air tujuan Ambon.
Malam itu perjalanan dengan menggunakan penerbangan diiringi hujan yang cukup lebat (dag dig dug juga soalnya belum pernah terbang dengan cuaca seperti ini). Penerbangan dari Semarang menuju Ambon harus transit terlebih dahulu di Juanda Surabaya kemudian Sultan Hasanuddin Makassar. Selama perjalanan benar apa yang saya khawatirkan, goncangan demi goncangan di udara saya rasakan dan cukup membuat ciut nyali, Alhamdulillah Alloh Swt melindungi perjalanan saya dan sampai di Ambon sesuai dengan jadwal keesokan pagi Kamis 14 April 2016 pukul 06.00 WIT.
Dengan menggunakan taksi bandara yang bertarif 100 ribu, saya minta diantar menuju ke Wisma Nadin, Kecamatan Paso kalau tidak salah, berjarak kurang lebih 30 menit dari bandara Pattimura. Mandi, istirahat dan makan di hotel kemudian cari info ke tiap agen travel penerbangan menuju Kei Kecil. Penerbangan ke Tual (Kei Kecil) setiap hari ada penerbangan dengan 2 maskapai yaitu Trigana Air dan Wings Air, dengan harga tiket yang bervariasi mulai dari 500rb hingga 800rb. Saya pun memilih dengan maskapai Wings Air dengan harga tiket 600rb an berangkat tgl 15 April 2016.
Satu hari satu malam berada di Ambon, keesokan paginya saya sudah harus bersiap melanjutkan perjalanan ke Tual dengan jadwal penerbangan pukul 12.30 WIT. Pagi itu pukul 09.30 WIT dengan menggunakan carteran angkot dengan biaya 150rb saya menuju ke Bandara Pattimura.
View Kepulauan Kei Kecil dari udara
Pukul 14.00 WIT pesawat Landing di Bandar Udara Karel Sadsuitubun Langgur. Karena tujuan saya ada di desa Ibra dan Danar, saya pun mencari info dan bertanya tanya pada sesama penumpang yang asli penduduk Langgur, rute dan penginapan mana yang paling dekat. Saya pun diarahkan menginap di Langgur karena penginapan paling dekat dari desa Ibra Danar berada di Langgur. Sebenarnya bisa mencari penginapan di Kota Tual, tapi saya lebih memilih mencari penginapan di daerah Langgur saja dengan pertimbangan yng lebih dekat dari tujuan saya. Dengan menyewa mobil dari Bandara dengan tarif 400 ribu (belum termasuk bensin dan makan driver) saya minta diantar ke desa Ibra dan Danar. Setiba di desa Ibra Danar saya pun segera menyelesaikan segala urusan dan kewajiban saya untuk segera mencari penginapan di daerah Langgur.
Setibanya di Desa Danar
Ada yang menarik di Desa- desa Pulau Kei Kecil ini, mungkin banyak orang awam termasuk saya yang mengira bahwa mayoritas penduduk disini adalah beragama nasrani atau katolik, tapi meleset perkiraan saya, di setiap kampung berbeda keyakinan, contoh misalnya di kampung Ohoidertutu semuanya adalah nasrani/ katolik, tapi begitu masuk kampung yang lain misalnya di kampung Ohoi Elaar Let mayoritas semuanya muslim dan setiap kampung/ desa memiliki rumah ibadah masing-masing baik Gereja ataupun Masjid. Salut atas keragaman dan kerukunan di Pulau Kei Kecil ini.
Sekembalinya dari urusan di Desa Danar, saya langsung meluncur ke Langgur untuk mencari penginapan (Jarak dari Danar ke Langgur kurang lebih 20km). Malam itu pukul 19.00 WIT pilihan menginap jatuh di Hotel Dragon yang berjarak 500 meter dari jembatan penghubung Kabupaten Langgur menuju ke Kota Tual.
Peta tujuan saya
Keesokan pagi Sabtu 16 April sebenarnya ada cerita memancing di dekat Pulau Tanimbar Kei, tapi tidak saya ceritakan disini (di cerita trip mancing saja), kegiatan sabtu itu cuma makan dan tidur saja hehe, karena cuma pasrah tiket pesawat Tual Dobo sudah full booking (tujuan berikutnya di Pulau Dobo) sampai hari Jumat depan dan jadwal kapal ke Dobo dengan Kapal Feri baru ada hari Rabu, alamat bakalan lama nih tinggal di Langgur.
Sabtu, Minggu, Senin berlalu tanpa ada kegiatan yang berarti. Kebetulan sekali Pak Febi (kenalan di Langgur yang mengajak saya mancing hari Sabtu) datang ke hotel tempat kami menginap, beliau menyarankan untuk naik kapal saja pada hari Selasa sore via Kapal Perintis daripada menunggu pesawat terlalu lama. Saya menyambut baik saran itu dan memutuskan untuk cabut pada hari Selasa 19 April 2016. Setelah ngobrol banyak dan janjian pada Senin malam, pada hari Selasa Pak Febi akan mengajak saya untuk mengunjungi salah satu tempat wisata yang paling terkenal di Tual "Pasir Panjang" atau disebut Ngur Bloat Beach karena terletak di Desa Ngur Bloat. Kurang lebih 20 menit perjalanan dari Hotel Dragon Langgur untuk sampai ke pantai pasir panjang.
Pantai Pasir Panjang
Cukup puas menikmati keindahan pantai sembari menunggu keberangkatan kapal perintis nanti sore, pukul 15.00 WIT kami segera menuju ke Pelabuhan Tual guna melanjutkan perjalanan saya ke Pulau Dobo.
Pelabuhan Laut Tual
Di pelabuhan Tual ini saya naik Kapal Perintis Inti Glory dengan harga tiket Tual-Dobo 30rb dan sewa kamar ABK 1 malam 300rb dengan jarak tempuh 12 jam agar bisa sampai ke Dobo, sebenarnya cukup banyak rute kapal Tual ke Dobo, setelah bertanya ke ABK kapal ada Kapal Inti Glory, Inti Mulya juga kapal Fery.
Pelabuhan Laut Tual
Di pelabuhan Tual ini saya naik Kapal Perintis Inti Glory dengan harga tiket Tual-Dobo 30rb dan sewa kamar ABK 1 malam 300rb dengan jarak tempuh 12 jam agar bisa sampai ke Dobo, sebenarnya cukup banyak rute kapal Tual ke Dobo, setelah bertanya ke ABK kapal ada Kapal Inti Glory, Inti Mulya juga kapal Fery.
Pukul 18.00 WIT tepat kapal meninggalkan Pelabuhan Tual dengan tujuan ke Pulau Dobo.. bersambung....
Banyak keindahan di kep.kei.
BalasHapusBanyak keindahan di kep.kei.
BalasHapusterlalu indah untuk dilupakan kalau sudah berkunjung di Kepulauan Kei..sayang, belum sempat ke Bair karena terbatasnya waktu.. Semoga suatu saat bisa berkunjung lagi ke Kepulauan Kei
Hapus